Rabu, 03 Desember 2008

PEmbuatan jerami fermentasi

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan
belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat
mencapai 12-1 5 ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung
pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan.
Berbagai upaya boleh dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, baik
dengan cara fisik, kimia maupun biologis. Tetapi cara-cara tersebut biasanya
disamping mahal, juga hasilnya kurang memuaskan. Dengan cara fisik misalnya,
memerlukan investasi yang mahal; secara kimiawi meninggalkan residu yang
mempunyai efek buruk sedangkan dengan cara biologis memerlukan peralatan yang
mahal dan hasilnya kurang disukai ternak (ban amonia yang menyengat).
Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah
fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik,
selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio,
starbioplus, EM-4 dan lain-lain).
1. Bahan.
- Jerami : 1 ton
- Urea : 6 kg
- Starbio atau bahan sejenis : 6 kg
- Air : Secukupnya
2. Tempat
Ada naungan/atap terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.
3. Cara Pembuatan
- Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air
mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak
menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%.
- Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan
dengan cara ditumpuk setebal 20-30 con (boleh diinjak-injak) kemudian
ditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis)
dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas
sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar