Jumat, 11 September 2009

Teknologi Penggemukan Sapi Potong

Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi potong dengan cara mengandangkan
secara terus menerus selama waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan bobot badan
dan diperoleh dagingyang baik sebelum di potong. Ada 3 hal penting yang harus
diperhatikan dalam usaha peternakan termasuk dalam penggemukan yaitu :bibit ( bakalan
), pakan dan manajemen.pemelihan .Ketiga factor tersebut saling berkaitan dan harus
semua di perhatikan.
Bibit atau bakalan
Bibit merupakan bagian awal dari usaha penggemukan , oleh karena itu penting
untuk diperhatikan pemilihan bibit. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
pemilihan sapi bakalan atau bibit.:
a. Pilih sapi bakalan yang kurus tetapi sehat,dan tidak cacat.
b. Pemilihan bangsa sesuaikan dengan permintaan pasar. Pada saat menjelang
hari Raya Qurban , pilih sapi PO atau Peranakan Brahma atau sering disebut
sapi putih. Sedang untuk penggemukan di luar hari Raya Qurban bisa
mmenguunakan bangsa sapi keturunan impor seperti sapi keturunan Simental
( metal ), Limousin ( merah ), sapi perah jantan / FH ( putih –hitam ).Sapi
keturunan pertambahan bobot badan lebih baik dibanding sapi PO.
c. Pilih sapi jantan, karena sapi jantan pertambahan bobot badan jauh lebih
tinggi dibanding sapi betina. Disamping itu pemoyongan sapi betina dilarang
oleh Undang-Undang Peternakan.
d. Bobot badan awal sapi bakalan untuk sapi putih sebessar 250 kg dan sapi
keturunan minimal 300 kg.
Pakan .
Pakan sangat penting untuk diperhatikan , karena pakan sangat besar pengaruhnya
terhadap pertambahan bobot badan sapi. Pakan diperlukan untuk hidup pokok,
pertumbuhan , reproduksi, dan produksi daging. Zat gizi utama yang dibutuhkan sapi
potong adalah protein dan energi ( Tillman et al, 1998 ).
Pengertian tentang pakan:
Pakan hijauan, merupakan bahan pakan sumber serat yang mengandung serat kasar lebih
dari 20 % , dan memepunyai enegi serta kecernaan yang rendah Sebagai contoh pakan
hijauan antara lain : rumput unggul, runput lapang, jerami padi dan jagung, daun pucuk
tebu dan lain-lain.
Pakan konsentrat, dibedakan menjadi pakan konsentrat sumber energi, adalah bahan
pakan dengan kandungan serat kurang dari 20 % dan kandungan rnrgi lebih dari
2.250kkalori/ kg. Contoh pakan dalam kelompok ini antara lain : ubi jalar, ketela pohon,
pati , teyes, dedak , bisa dedak padi, jagung,dll. Sedang pakan konsentrat yang satunya
digolongkan kedalam pakan konsentrat yang mengandung protein kasar lebih dari 20 % .
Contoh pakan yang masuk dalam kelompok ini adalah : ampas tahu, bungkil kedele,
ampas bir dan daun kacang-kacangan.
Secara umu pakan sapi terdiri dari hijauan antara lain berasal dari rumput
lapangan , rumput unggul, limbah pertanian , leguminosa dan hijauan lain. Permasalahan
yang dihadapi peternak adalah pakan hijauan di wilayah Indonesia pada umumnya
kurang baik sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak perlu tambahan pakan
konsentrat. Oleh karena itu penggemukan sapi yang hanya diberi pakan hijauan saja
tanpa ditambah pakan konsentrat tidak mungkin pertambahan bobot badan bisa maksimal
seperti yang petani harapkan.Sebagai contoh ternak sapi putih ( PO ) dara yang
mendapat pakan ruput lapang dan jerami padi bobot badan yang dicapai berkisar 0,24
kg/ekor/hari dibandingkan sapi potong yang mendapat pakan rumput lapang dan jerami
dengan ditanbahn konsentrat bobot badan yang dicapai 0,65 kg/ekor/hari ( Subiharta, et
al, 2005 ) . Laporan lain untuk sapi jantan lokal yang hanya diberi rumput gajah terbatas
bobot badan yang dicapai hanyan 0,31kg/ekor/hari ( Samudin ,et al,1989, dalam Enawati
dan Nuscati, 2006 ).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan :
a. Sebelum usaha penggemukan dilaksanakan ternak harus diberi obat cacing.
Cacing merupakan parasit yang menggangu peretumbuhan. Ikuti petunjuk
dalam pemberian obat cacing.
b. Pemberian pakan, penberian pakan konsentrat sebaiknya dilakukan 2-3 jam se
belum pemberian hijauan, agar ternak mendapatkan gizi yang cukup sesuai
kebuthan.
c. Jumlah pemberian hijauan segar sebanyak 10 % dari dari bobot badan ,
hijauan sebaiknya dicacah sepanjang 2-3 cm.Sedang untuk pakan jering
penberian sebanyak 3 % dari bobot badan ( kadar air hijauan 80 % ).
d. Jumlah penberian konsentrat disesuaikan dengan jenis sapinya. Untuk sapi
lokal jumlah pemberian cukup 1 % dan sapi peranakan jumlah pemberian 2 %
dari bobot badan.
e. Jika akan mengubah pakan sebaiknya peberian secara bertahap biar sapi
tebiasa dengan pakan yang baru, selanjutnya penberian disesuaikan dengan
kebutuhan.
f. Air minum disediakan terus menerus dalam kandang, karena kandungan air
dalam pakan belum mecukupi kebutuhan . Untuk daerah dataran rendah yang
Terperaturnya panas air minum mutlak harus ada di kandang.