Senin, 07 Februari 2011

DIARE

Diare merupakan sebuah kata umum yang digunakan untuk menggambarkan keadaan sapi yang mengalami keluarnya feses dengan ferekuensi sering dan konsitensi yang cair. Diare pada ternak khususnya sapi bukan merupakan sebuah penyakit, tapi lebih merupakan tanda atau gejala klinis dari sebuah penyakit yang lebih komplek yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Pada dasarnya diare adalah sebuah gejala klinis yang menunjukkan adanya perubahan fisiologis atau patologis di dalam tubuh terutama saluran pencernaan. Gejala yang bisa kita perhatikan dari mencret meliputi perubahan konsistensi (keras atau tidaknya) feses, warna feses, bau feses, dan keberadaan benda atau bahan yang terbawa di dalam feses pada waktu feses keluar. Untuk itu harus dibedakan gejala yang terjadi karena pengobatannya pun akan berbeda.

Penyebab Diare
Penyebab timbulnya diare pada ternak sapi dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Faktor / Perubahan Fisiologis
Ciri-ciri :
- Tubuh masih terlihat sehat (tidak pucat dan tidak lesu)
- Masih mau makan
- Feses lembek sampai cair tanpa disertai perubahan lainnya (tidak berbau, berlendir atau disertai bercak darah/segmen-segmen cacing)

Gejala yang terjadi diatas merupakan diare yang disebabkan oleh perubahan fisiologis misalnya perubahan lingkungan ternak, meliputi perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Untuk itu cara penanganannya adalah dengan tidak melakukan perubahan yang mendadak dalam hal pakan, perpindahan lokasi kandang dan sebagainya agar ternak tidak stres. Selain itu untuk mengganti cairan tubuh yang hilang maka diberikan cairan elektrolit terutama air, bikarbonat, sodium dan potassium atau larutan garam agar tidak terjadi dehidrasi yang lebih lanjut. Berikut disajikan resep cairan elektrolit yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi diare :

• 3 kotak kecil kaldu sapi instan (bisa juga menggunakan 1 sachet kaldu sapi)
• 1 sachet agar agar bubuk
• 2 sendok garam
• 2 sendok soda kue/baking soda/sodium bicarbonate/NaHCO3 (Anonimusa, 2006)
Selain untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh juga diperlukan pengobatan untuk mengurangi gejala yang terjadi agar tidak menjadi lebih parah.

2. Faktor Penyakit/Agen Infeksi
Diare dapat juga disebabkan oleh agen-agen infeksi, diantaranya bakteri, virus ataupun parasit. Gejala klinisnya pun berbeda dengan diare yang disebabkan oleh perubahan fisiologis, diantaranya adalah:
- Diare profus (terus-menerus)
- Feses lembek sampai cair, berwarna gelap/kehitaman, berbau busuk, kadang disertai lendir, bercak darah/segmen cacing yang keluar dari lubang anus
- Tubuh terlihat kurus, pucat, lemah dan lesu
- Dari mata dan hidung keluar eksudat / lendir
- Bulu kasar, kaku dan rontok
- Nafsu makan menurun
- Merejan/merintih
- Punggung melengkung
- Jalan sempoyongan atau bahkan sampai ambruk
Penanganan bagi ternak yang terkena diare dengan gejala klinis seperti di atas selain dengan cara penggantian cairan tubuh yang hilang sebagai pertolongan pertama juga dilakukan pengobatan untuk menghentikan gejala diare atau mengatasi penyebab diare. Berikut ada beberapa resep lain yang dipercaya masyarakat dapat digunakan untuk menangkal diare pada sapi, baik sapi pedet maupun sapi dewasa gejala diare yang masih dalam stadium awal :

a. Bahan : arang tempurung kelapa
Cara membuat :
- Tumbuk halus arang tempurung kelapa.
- Ayak, lalu tampung dalam wadah yang mudah disimpan.
Cara Pengobatan
Untuk mengobati sapi berikan sebanyak 50 gram per oral

b. Bahan : Minyak kelapa 500 ml
Cara Pengobatan :
Minumkan untuk pengobatan seekor sapi

c. Bahan : daun jambu biji 200-300 kg
Cara pengobatan : diberikan secara langsung maupun bisa ditumbuk, ditambahkan sedikit air lalu diminumkan ke ternak. Dosis untuk seekor sapi

d. Daun nangka maupun buah nangka yang masih muda dan baru tumbuh diberikan secara langsung maupun ditumbuk dan dicampur sedikit air lalu diminumkan ke ternak

e. Campur dan haluskan temu ireng, kunir, kencur, lempuyang dan tempe busuk masing-masing 200-300 gram, dimasukkan ke dalam plastik dan didiamkan selama 1 malam lalu diperas. Hasil perasan diminumkan 3 kali sehari selama 2 hari.

f. Campur dan haluskan lempuyang 3 biji, gula pasir 250 gram lalu tambahkan 10 liter air masak dan diminumkan ke ternak dengan dosis 1 liter/ekor 3 kali sehari (Anonimus, 1994)

• Pisahkan sapi dara dan sapi yang lebih dewasa, tingkat imunitas dari pedet yang dilahirkan sapi dara secara umum lebih rendah daripada pedet yang dilahirkan sapi dewasa.
• Hindari tempat melahirkan yang basah dan lembab, proses kelahiran dapat dilakukan di padang penggembalaan apabila cuaca dan tempat memungkinkan. Lingkungan ideal untuk melahirkan adalah padang/lapangan rumput yang tidak terlalu curam, tersedia penahan angin (windbreak), cuaca hangat dan kering. Ingatlah bahwa penyebab diare adalah udara lembab, dingin, basah dan lingkungan yang kotor.
• Apabila melahirkan di tempat yang sempit, apabila kondisi memungkinkan, pindahkan induk dan anak ke lapangan rumput yang bersih segera setelah melahirkan. Lindungi pedet (dengan kandang portable) dari udara dingin, hujan atau serangan binatang buas
• Isolasi pedet yang diare secepat mungkin. Bersihkan dan desinfeksi lingkungan kandang. Isolasi sedini mungkin sangat kritis untuk menghindari penyebaran diare pada pedet lain.
• Pastikan induk dan anak dalam kondisi yang baik, terapkan program pakan dan nutrisi untuk memastikan ternak tumbuh sehat dan kuat.
• Berikan larutan iodine (betadine, atau minimal obat merah) pada ari ari pedet, sedini mungkin setelah dilahirkan.
• Minta saran dokter atau mantri hewan mengenai vaksinasi atau perawatan kesehatan yang dapat diberikan


Semoga bermnafaat

1 komentar:

  1. Bang mau tanya kalo penyebabnya diare itu karena pakan ternak, biasanya itu berlangsung berapa lama untuk membiasakan ternak dengan pakan yang baru

    BalasHapus